ANALISIS KAWASAN POTENSI RAWAN LONGSOR KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

Penulis

  • Agus Rinaldo
  • Ilham Armi
  • Defwaldi
  • Fajrin

Kata Kunci:

PotensiLongsor, Skoring dan pembobotan, ArcGis

Abstrak

Berdasarkan pengamatan atau pemetan yang telah dilakukan pada Kabupaten Solok, Wilayah dengan
kemiringan lereng >15% tersebar dengan luas 306.322 haatau 82% dari seluruh luas Kabupaten Solok.
Bentuk wilayah adalah berombak,bergelombang, dan berbukit tersebar dan mendominasi wilayah
Kabupaten Solokyang secara keseluruhan memiliki luas 373,800 ha. Dari faktor kemiringan
lereng,Kabupaten Solok memiliki resiko longsor cukup tinggi yang dibuktikan denganseringnya kejadian
longsor di wilayah ini. Secara umum Kabupaten Solok jugaberadadekat dengan patahan lempeng
Austronesia dan lempengAsia serta d ilewati barisan gunung berap iaktif disepanjang pantai selatan
Indonesia.Kondisi ini menyebabkan Kabupaten Solok rawan terhadap timbulnya gempa yang dapat
memicu terjadinya tanah longsor Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan
untuk melakukan pemetaan dan memberikan informasi tentang wilayah-wilayah yang mempunyai
kerawanan terjadinya bencana longsor di Kabupaten Solok yang kemudian diharapkan hasil dari penelitian
ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan upaya mitigasi serta diharapkan dapat meminimalkan dampak
yang diakibatkan jika terjadinya bencana tanah longsor pada wilayah Kabupaten Solok. Penelitian ini
memanfaatkan metode skoring, pembobotan parameter dan overlay yang terdapat pada SIG dalam
melakukan pemetaan daerah rawan longsor dengan mengacu terhadap nilai dan parameter yang
dikeluarkan oleh Puslittanak 2004. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diketahui bahwa
Hasil dari penelitian ini adalah Peta potensi rawan longsor di Kabupaten Solok.dengan hasil analisis
perhitungan dan pejumlahan sesuai dengan klasifikasi yang berpotensi rawan longsor yang tidak berpotensi
dengan luas 38893,894 ha, berpotensi rendah dengan luas 25209,594 ha, bepotensi sedang dengan
luas232364,902 ha, berpotensi tinggi dengan luas 56812,808 ha, dan berpotensi sangat tinggi dengan luas
4955,287 Ha dengan jumlah total luas keseluruhan yang berpotensi longsor 319342,591 ha.dan yang tidak
berpotensi dengan total luas 38893,894 ha.adapun jumlah total seluruh luasan adalah 358236,485 ha. Dan
melihat peta potensi longsor yang sudah diolah data nya sesuai dengan parameter yang ada maka
disimpulkan Kabupaten Solok memiliki potensi rawan longsor yang dominan sedang.

Referensi

Sulistiarto, B., dan Cahyono, A.B., 2007. Studi Tentang Identifikasi Longsor Dengan Menggunakan Citra Landsat dan Aster (Kabupaten Jember). Laporan Penelitian Identifikasi Longsor, Jember

Puslittanak Pusat Penelitian dan PengembanganTanah dan Agroklimat. (2004). Laporan AkhirPengkajianPotensiBencanaKekeringan,BanjirdanLongsordiKawasanSatuanWilayahSungaiCitarum-Ciliwung,JawaBaratBagianBaratBerbasisSistemInformasiGeografi.Bogor

Handayani, R., 2013. Pemetaan Erosi Tanah Menggunakan Model USLE dan Sistem Informasi Geografis di Pulau Batam. Prov. Kepulauan Riau, Batam: Politeknik Negeri Batam

Sari, Charina. dkk, 2014, Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Landreform di Kabupaten Tabanan, Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana

Sunarto Goenadi dkk. (2003). Pelestarian Tanah Terstruktur Wilayah Rawan MusibahLongsorandi Kabupaten Kulonprogo WilayahEksklusif Yogyakarta

Abramson,et.al., 2002. Slope Stability and Stabilization Methods, Second edition. John Wiley& Sons, In

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-30

Cara Mengutip

Rinaldo, A., Armi, I., Defwaldi, & Fajrin. (2022). ANALISIS KAWASAN POTENSI RAWAN LONGSOR KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT. Jurnal Geomatika Dan Ilmu Alam, 1(2), 54–59. Diambil dari https://jgia.itp.ac.id/index.php/jgia/article/view/18